Setiap tanggal 10 November, Bangsa
Indonesia memperingati Hari Pahlawan Nasional. Hari Pahlawan Nasional
ditetapkan oleh Presiden Pertama Indonesia, Ir. Soekarno, melalui Keputusan
Presiden (Keppres) nomor 316 tahun 1959 pada 16 Desember 1959. Hari ini adalah
Peringatan Hari Pahlawan Nasional ke-61. Peringatan ini untuk mengenang Para
Pahlawan yang gugur dalam medan pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. Gelar
Pahlawan tidak hanya untuk yang berseragam prajurit saja, tetapi juga seluruh
warga Indonesia yang gugur dalam pertempuran heroik tersebut. Pada peristiwa heroik
tersebut, terkenal seorang pemimpin laskar yang menjadi pengobar semangat untuk
pertempuran melawan penjajah. Beliau dikenal dengan nama Bung Tomo (nama
aslinya Soetomo). Beliau mengobarkan semangat dengan senjata mikrofon pada
pancaran Radio Barisan Pemberontak Rakyat Indonesia dan pidato beliau berhasil
mengobarkan arek-arek Surabaya. Masih ingat bagaimana pidato beliau? Kami share
kembali pidato beliau untuk mengenang semangat yang berkobar pada waktu itu.
Berikut pidato beliau:
Bismillahirrohmanirrohim…
Merdeka!!!
Saudara-saudara rakyat jelata
di seluruh Indonesia terutama saudara-saudara penduduk kota Surabaya.
Kita semuanya telah mengetahui.
Bahwa hari ini tentara Inggris
telah menyebarkan pamflet-pamflet yang memberikan suatu ancaman kepada kita
semua.
Kita diwajibkan untuk dalam
waktu yang mereka tentukan,
menyerahkan senjata-senjata
yang telah kita rebut dari tangannya tentara Jepang.
Mereka telah minta supaya kita
datang pada mereka itu dengan mengangkat tangan.
Mereka telah minta supaya kita
semua datang pada mereka itu dengan membawa bendera putih tanda bahwa kita
menyerah kepada mereka
Saudara-saudara.
Di dalam
pertempuran-pertempuran yang lampau kita sekalian telah menunjukkan bahwa
rakyat Indonesia di Surabaya.
Pemuda-pemuda yang berasal dari
Maluku,
Pemuda-pemuda yang berawal dari
Sulawesi,
Pemuda-pemuda yang berasal dari
Pulau Bali,
Pemuda-pemuda yang berasal dari
Kalimantan,
Pemuda-pemuda dari seluruh
Sumatera,
Pemuda Aceh, pemuda Tapanuli,
dan seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Di dalam pasukan-pasukan mereka
masing-masing.
Dengan pasukan-pasukan rakyat
yang dibentuk di kampung-kampung.
Telah menunjukkan satu pertahanan
yang tidak bisa dijebol.
Telah menunjukkan satu kekuatan
sehingga mereka itu terjepit di mana-mana.
Hanya karena taktik yang licik
daripada mereka itu saudara-saudara.
Dengan mendatangkan Presiden
dan pemimpin-pemimpin lainnya ke Surabaya ini. Maka kita ini tunduk untuk
memberhentikan pertempuran.
Tetapi pada masa itu mereka
telah memperkuat diri.
Dan setelah kuat sekarang
inilah keadaannya.
Saudara-saudara kita semuanya.
Kita bangsa indonesia yang ada
di Surabaya ini akan menerima tantangan tentara Inggris itu,
dan kalau pimpinan tentara
inggris yang ada di Surabaya.
Ingin mendengarkan jawaban
rakyat Indonesia.
Ingin mendengarkan jawaban
seluruh pemuda Indonesia yang ada di Surabaya ini.
Dengarkanlah ini tentara
Inggris.
Ini jawaban kita.
Ini jawaban rakyat Surabaya.
Ini jawaban pemuda Indonesia
kepada kau sekalian.
Hai tentara Inggris!
Kau menghendaki bahwa kita ini
akan membawa bendera putih untuk takluk kepadamu.
Kau menyuruh kita mengangkat
tangan datang kepadamu.
Kau menyuruh kita membawa
senjata-senjata yang telah kita rampas dari tentara jepang untuk diserahkan
kepadamu
Tuntutan itu walaupun kita tahu
bahwa kau sekali lagi akan mengancam kita untuk menggempur kita dengan kekuatan
yang ada tetapi inilah jawaban kita:
Selama banteng-banteng
Indonesia masih mempunyai darah merah
Yang dapat membikin secarik
kain putih, merah dan putih
Maka selama itu tidak akan kita
akan mau menyerah kepada siapapun juga
Saudara-saudara rakyat
Surabaya, siaplah keadaan genting!
Tetapi saya peringatkan sekali
lagi.
Jangan mulai menembak,
Baru kalau kita ditembak,
Maka kita akan ganti menyerang
mereka itu, kita tunjukkan bahwa kita ini adalah benar-benar orang yang ingin
merdeka.
Dan untuk kita saudara-saudara.
Lebih baik kita hancur lebur
daripada tidak merdeka.
Semboyan kita tetap: merdeka
atau mati!
Dan kita yakin saudara-saudara.
Pada akhirnya pastilah kemenangan
akan jatuh ke tangan kita,
Sebab Allah selalu berada di
pihak yang benar.
Percayalah saudara-saudara.
Tuhan akan melindungi kita
sekalian.
Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Allahu Akbar!
Merdeka!!!
No comments:
Post a Comment