The International Day of Peace, Hari Perdamaian Internasional atau disebut juga Hari Perdamaian Sedunia (World Peace Day) diperingati setiap tanggal 21 September. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencanangkan Hari Perdamaian International sejak tahun 1981 dan pertama kali diperingati tahun 1982, sehingga terhitung sudah 38 kali diperingati sampai tahun 2020 ini. Hari Perdamaian Internasional tahun ini pada hari Senin.
Dikutip dari laman https://internationaldayofpeace.org/,
Hari Perdamaian Internasional tahun 2020 bertemakan “Shaping Peace Together”
yang berarti “Membentuk Perdamaian Bersama”. Merayakan hari tersebut dengan
menyebarkan kasih sayang, kebaikan, dan harapan dalam menghadapi pandemi.
Berdiri bersama dengan PBB melawan upaya menggunakan virus untuk mempromosikan
dikriminasi atau kebencian. Bergabunglah bersama kami (PBB) sehingga kita bisa
membentuk perdamaian bersama.
Sekjen PBB Antonio Guterres mengatakan :
"Each year, on 21 September, the United Nations calls on everyone,
everywhere, to observe 24 hours of non-violence and ceasefire. Today, 100 days
before the International Day of Peace, it is essential to remember that our
common enemy is a virus that causes widespread suffering and risks reversing
decades of human progress.
That is why, as the COVID-19 pandemic took hold, I called on all warring parties to lay down their weapons. These are not normal times, and our responses cannot be routine. The pandemic is not just a health issue. It is having direct and troubling effects on development, peace and security.
Our global ceasefire appeal is resonating in many places and with many
different groups. While distrust can make implementation difficult, I have been
heartened by the strong support the appeal has received from civil society,
which can influence and mobilize people at the grassroots.”
Kurang lebih artinya seperti ini :
Setiap tahun, pada 21 September, Perserikatan Bangsa-Bangsa
menyerukan kepada semua orang, di mana pun, untuk mengamati 24 jam
non-kekerasan dan gencatan senjata. Hari ini, 100 hari sebelum Hari Perdamaian
Internasional, penting untuk diingat bahwa musuh bersama kita adalah virus yang
menyebabkan penderitaan yang meluas dan risiko yang membalikkan kemajuan
manusia selama beberapa dekade.
Itu sebabnya, ketika pandemi COVID-19 mulai terjadi, saya meminta
semua pihak yang bertikai untuk meletakkan senjata mereka. Ini bukan waktu
normal, dan tanggapan kita tidak bisa rutin. Pandemi bukan hanya masalah
kesehatan. Ini memiliki efek langsung dan mengganggu pada pembangunan,
perdamaian dan keamanan.
Seruan gencatan senjata global bergema di banyak tempat dan dengan
banyak kelompok berbeda. Meskipun ketidakpercayaan dapat membuat implementasi
menjadi sulit, saya dibesarkan hati oleh dukungan kuat yang diterima dari
masyarakat sipil, yang dapat mempengaruhi dan memobilisasi orang-orang biasa.
Mari bersama-sama dengan kami Pramuka SMP Negeri 2 Balen Bojonegoro, menaati protokol kesehatan di setiap aktivitas kita, dengan menerapkan 3M : Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan sering-sering dengan sabun dan air mengalir.
No comments:
Post a Comment